Sabtu, 26 Januari 2013

Ide Dari Dokter

Diperjalananku kerumah sakit bersama papa, aku melihat boneka beruang warna kuning dipajang dijendela depan sebuah toko.
Aku jatuh hati padanya.Aku ingin memilikinya, tapi tak mungkin aku minta pada papa. Aku terlalu besar untuk beli boneka beruang.
Papa menunggu diluar ruang periksa karna ada telepon penting.
Aku bercakap santai dengan dokter setelah diperiksa.
''Aku sakit tampek ya dok?'' tanyaku padahal aku sudah tau.
''Iya de, kenapa bisa tampek?''
''Aku stress dok, seminggu ini ulangan terus.''
''Oh gitu, jadi karna banyak pikiran ya?'' ucap dokter tersenyum geli.
''Kayak'a sih gitu dok, tapi aku sih santai ajja walaupun ulangannya susah'' kataku sombong.
''Karna sekarang ulangannya udah selesai, mending hibur diri biar stressnya hilang'' kata dokter memberi saran.
'' Aha ! '' teriakku dalam hati.
Dari saran dokter tadi, aku dapat ide untuk membeli boneka beruang itu.
Papa sudah tau obrolanku dengan dokter ketika administrasi berlangsung.
Papa bilang aku tidak boleh banyak pikiran dan papa segera mengajakku pulang.
Ketika dijalan pulang, aku melancarkan ide yang tlah ada diotakku tadi.
''Pa kata dokter aku perlu hiburan biar seneng gitu deh, pa!'' ucapku merayu.
''Emang kamu maunya seneng gimana?''
''Liat deh pa boneka itu'' tunjukkan jariku menghentikan mobil papa.
''Boneka yang kuning?''
''Iya pa, bagus banget. Aku pasti seneng deh kalo punya boneka itu''
''Ya udah kita beli ya''
Iyess ! Usaha mulus, usaha lancar, boneka itu dipelukanku. Wohho !
Aku merasa sembuh.
Keesokan harinya nilai ulanganku dibagikan.
Dan hasilnya
buruk.
Aku sedih, menyesal dan akhirnya sakit lagi.
Ternyata nilai ulanganlah obat stressku,
bukanlah sebuah boneka beruang.
Tiba dirumah sakit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar